Minggu, 01 Juli 2018

Jembatan Peninggalan belanda

panton luas- Sebuah jembatan peninggalan belanda yang menghubung silaturahmi antar masyarakat yang di pisahkan oleh sungai yang sangat luas, jembatan ini masih sangat kokoh berdiri sampai sekarang, bahkan masih bisa di lintasi dengan sepeda motor.
papan peninggalan belanda yang menjadi alas jembatan ini juga masih sangat kuat untuk menahan 
beban di atas nya, tetapi ada juga yang sudah rusak dan di buat dengan papan yang sekarang.


"jembatan ini adalah jembatan peninggalan belanja, disaat masa konflik aceh dulu di sini masih belum banyak rumah penduduk karna konflik dimasa itu " kata salah satu warga panton luas
" karena kebanyakan masyarakat takut dibakar rumah nya, tetapi hanya jembatan setau saya yang masih sangat  kokoh sampai sekarng, dulu ada dua jembatan yang seperti ini tetapi yang satu lagi sudah rusak di bawa arus sungai '' sambungnya

Minggu, 24 Juni 2018

kenduri jirat yang di lakukan oleh masyarakat abdya

ABDYA-kenduri adalah salah satu tradisi yang tidak bisa di elakkan apalagi dalam kontek bermasyarakat, kenduri jirat salah satu nya yaitu kenduri yang di lakukan di area kuburan untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia.
unik nya kenduri jirat ini bisa membuat orang jadi ajang silaturahmi, dikarenakan saudara jauh akan datang untuk menghadiri kenduri ini dan untuk mendoakan nenek moyang dan kerabat atau saudara mereka yang telah tiada.
didalam kenduri ini juga di adakan nya makan bersama seperti kenduri pada umumnya dan juga tadarus yang di undang tengku tengku luar dan tengku setempat.
kenduri jirat yang dilakukan di gampong ie memeh yaitu salah satu desa di abdya ini melakukan setiap habis lebaran,kenduri ini di buat untuk mengenang orang tua dan saudara yang sudah terlebih dahulu pulang kerahmatullah, " kenduri nyoe ta penget untuk ta kenang ureung ciek dan syedara getanyoe yang ka awai gewoe bak allah" kata khairul ketua panitia kenduri jirat.
"untuk ta medoa bak allah supaya yang supot di pepengeuh dan dan sempit di pelapang'' sambung nya.

Kamis, 14 Juni 2018

harga sawit merosok petani kecewa


blangpidie- menjelang lebaran harga sawit turun trastis dari harga hari biasa nya, seorang petani sawit mengeluh atas turun nya harga yang hampir mencapai 700 per kg.

" saya sangat kecewa atas turun nya harga sawit saat menjelang hari raya ini, padahal petani butuh uang untuk persiapan lebaran" kata nasir salah satu petani sawit.

harga sawit yang biasa nya 1.500 per kg menjadi 800 per kg "harga biasa nya 1.500 satu kilo tapi sekarang sudah menjadi 800 rupiah" sambung nya

kabar nya harga sawit turun di sebabkan oleh turunnya  harga minyak mentah kelapa sawit.